Mungkin sudah banyak yang tahu dan tidak asing lagi jika mendengar Burung Kutilang, namun banyak orang yang masih memandang sebelah mata tentang burung kutilang, banyak para pencari burung yang menangkapnya dan menjualnya dengan harga yang sangat murah jika dibandingkan dengan burung kicau lainnya.
Cucak Kutilang atau Kutilang adalah sejenis burung kicauan dari suku Pycnonotidae. Masyarakat dari daerah Sunda menyebutnya cangkurileung, orang Jawa menamainya ketilang atau genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya adalahPycnonotus aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang berwarna jingga.
Cucak kutilang kerap mengunjungi tempat-tempat terbuka, tepi jalan, kebun, pekarangan, semak belukardan hutan sekunder, sampai dengan ketinggian sekitar 1.600 meter dpl. Sering pula ditemukan hidup meliar di taman dan halaman-halaman rumah di perkotaan. Burung kutilang acapkali berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain.
Makanan burung ini yang paling utama adalah buah-buahan yang lunak. Cucak kutilang sering menjengkelkan petani karena kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak di kebun. Namun sebaliknya burung ini menguntungkan petani karena juga memangsa pelbagai jenis serangga, kupu-kupu dan ngengat ulat dan aneka hewan kecil lainnya yang menjadi hama tanaman.
Burung Kutilang memiliki kebiasaan untuk berjemur dan mandi embun setiap pagi,hal ini berguna untuk menjaga bulunya yang terus di minyaki. Minyak ini berasal dari bagian belakang dekat ujung ekornya yang berhubungan dengan badan. Burung Kutilang juga memiliki kebiasaan menaikan jambulnya bila senang maupun ingin buang air besar. Burung Kutilangpun memiliki masa Mabung yaitu saat dimana bulu yang lama rontok dan berganti bulu yang baru
Di saat Mabung burung Kutilang akan cenderung lebih diam baik secara suara maupun gerakan.
Burung Kutilang juga bisa dijinakkan secara alami dan jinak dengan cara penjinakkan, berikut cara agar burung kutilang cepat jinak:
Terapi Mandi Burung bisa jinak secara alami dan juga bisa jinak dengancara proses penjinakan yang kita lakukan, dan proses menjinakkan burung jika dilakukan secara alami akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penjinakan yang kita lakukan sendiri sekalipun caranya terkadang dinilai lebih kasar, seperti misal ketika memandikan burung yang masih liar dengan cara memandikan hingga basah kuyup sampai seluruh bulu basah, jangan panik ketika burung kelabakan kesana kemari bahkan hingga luka dan berdarah di sekitar paruh dan itu pasti akan terjadi ketika kita lakukan terapi tersebut pada burung yang masih liar, karena setelah dimandikan burung akan merasakan lapar, dan mulailah berilah makan seperti jangkrik, caranya kita berikan dengan dengan lidi, jika belum mau makan, coba tarik ulur untuk mencoba seberapa minatnya burung terhadap jangkrik yang kita pegang sampai dia mau makan, jika memang benar-benar belum mau makan tinggalkanlah jangkrik dicepuk minuman, hari berikutnya lakukan hal yang sama, ketika sudah mulai tidak terlalu takut lakukan pemberian jangkrik dengan tangan kita langsung, dan seterusnya. Maka di sinilah burung akan mulai terbiasa dengan kita dan akan merasakan ketergantungannya kepada kita dan bahkan bagi si burung, kita bukan lagi dianggap sebagai pemiliknya namun akan dianggap sebagai teman bahkan tuannya.
Penempatan Posisi Lokasi Kandang
Pada burung yang masih liar pasti akan kelabakan jika kita letakkan di tempat yang ramai banyak lalu-lalang orang secara langsung, namun ada cara yang sedikit lebih santai dan tidak terlalu membuat stress burung yang masih liar, yaitu dengan meletakkan kadang agak sedikit jauh atau tinggi yang disekitarnya banyak lalu lalang orang sekalipun agak jauh. Kemudian kita cermati, jika burung sudah mulai merasakan tenang agak sedikit kita dekatkan, dan seterusnya hingga burung tidak merasakan terganngu jika kita dekati.
Burung Kutilang juga bisa dilatih suara agar bisa terdengar merdu, berikut caranya:
- Pertama yaitu memilih jenis kelamin burung karena biasanya yang rajin berkicau adalah yang berjenis kelamin jantan.
- Selanjutnya burung dimandikan tidak harus setiap pagi (tergantung cuaca) dan cukup dengan cara semprot pakai spray saja yaitu pada sekitar jam 7-an atau tergantung situasi atau mungkin lebih siang sedikit jika kondisi musim hujan.
- Lakukan penjemuran selama kurang lebih 1 jam jika matahari benar-benar cerah dan boleh lebih lama apabila kondisi matahari tidak begitu cerah cukup 1 - 1,5 jam-an saja, selesai dijemur lalu diangin-anginkan di teras.
- Sediakan makanan yang cukup seperti voer yang berkualitas.
- Selaim makanan normal harian, seperti buah-buahan (Pisang kepok, pepaya, dll), berilah makanan tambahan pada burung atau yang lebih dikenal dengan (EF: Extra Fooding) seperti jangkrik setiap pagi 2 - 3 ekor dan sore demikian juga 2-3 ekor, untuk menambah rangsangan suara agar ngriwik bisa juga ditambah dengan ulat hongkong cukup satu sendok makan untuk 2-3 hari (bisa dicampurkan ke dalam wadah pakan yang berisi voor) jadi tidak sekali habis dimakan dan juga berikan kroto sebagai variasi jenis EF lainnya yang juga bisa dan diperbolehkan untuk tambahan protein.
- Sebagai pendamping agar suara lebih bervariasi bisa dengan rutin diperdengarkan menggunakan suara burung dalam bentuk MP3 dengan settingan suara yang bisa membuat burung kita bisa berlatih dan terbiasa dengan suara tersebut yang akan membuat kulilang lebih banyak variasi suaranya.
- Buatlah suasana disekitar rumah ramah terhadap burung artinya jangan sampai burung merasa tidak nyaman karena itu bisa mengganggu ketenangan dan psikis si burung tersebut.