Lina MarĂa Arenas, seorang mahasiswa PhD di Pusat Ekologi dan Konservasi di University of Exeter dan dari Universitas Cambridge mengatakan: " Kepik (Ladybird) kumbang ialah salah satu serangga yang paling dihargai dan karismatik, yang keduanya indah berwarna dan merupakan teman untuk setiap tukang kebun . Studi kami menunjukkan bahwa tidak hanya warna kepik mengungkapkan seberapa beracunnya mereka untuk predator, tetapi juga bahwa burung memahami sinyal bahwa kepik memberinya sinyal bahaya. Burung cenderung menyerang kepik yang lebih mencolok. "
kepik yang mempunyai warna yang bermacam-macam |
Meskipun kepik merah dengan bintik-bintik hitam yang paling bersahabat dan populer, kepik ialah kelompok yang mempunyai bermacam-macam spesies dan ada dalam banyak sekali warna dan pola, dari kuning dan oranye bahkan disamarkan cokelat. Pewarnaan yang cerah spesies kepik yang berbeda bertindak sebagai sinyal peringatan, menyampaikan predator potensial untuk berhati-hati dari berbau busuk, materi kimia beracun yang mereka gunakan untuk pertahanan.
Para peneliti mengukur toksisitas memakai uji biologis, dengan menghitung jumlah korban tewas Daphnia - krustasea kecil - dalam air yang mengandung racun kumbang yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima spesies kepik umum masing-masing mempunyai tingkat yang berbeda pertahanan beracun. Spesies dengan warna yang paling berwarna-warni dan mencolok terhadap vegetasi alam di mana mereka tinggal juga yang paling beracun.
Dr Martin Stevens dari University of Exeter mengatakan: "Hasil penelitian kami memberitahu kita bahwa kepik ini merupakan sinyal yang 'jujur' bagi predator, alasannya warna mereka mengungkapkan seberapa baik mereka sanggup membela diri.
"Spesies yang relatif tidak mencolok, ibarat ladybird larch, mempunyai tingkatan yang rendah dalam pertahanan dan lebih menekankan pada cara biar tidak terlihat, sedangkan kepik yang lebih mencolok dan berwarna-warni spesies, ibarat kumbang kecil 2-spot, secara terbuka memamerkan pertahanan mereka yang berpengaruh untuk predator ibarat burung . "
Kamera dimodifikasi yang sensitif terhadap sinar ultraviolet yang dipakai untuk memotret kepik, memungkinkan para peneliti untuk memakai pemodelan dan analisis gambaran teknik khusus untuk menganalisis bagaimana setiap spesies akan muncul untuk burung pemangsa, yang mempunyai visi warna yang sangat berbeda dengan manusia.
Untuk menguji seberapa besar kemungkinan setiap spesies ialah untuk diserang, versi buatan masing-masing spesies kepik disajikan untuk burung liar. Burung-burung bisa mengenali perbedaan warna antara mangsa, dan paling mustahil untuk menyerang cerah, spesies kepik lebih mencolok.
Studi ini ialah yang pertama untuk secara komprehensif menunjukkan bahwa tingkat warna dan kemenyolok dari spesies yang berbeda dengan sinyal peringatan mengungkapkan bagaimana beracun mereka, dan pada gilirannya lebih spesies beracun dan berwarna-warni cenderung diserang di alam liar alasannya menarik perhatian.